Tajuk Utama. Gowa — Lima menit di akhir waktu debat nampaknya jadi moment pamungkas pasangan calon untuk berkampanye.
Sesi ini oleh pemandu acara memberikan ruang untuk closing statement untuk mereka.
Dimulai dari Paslon nomor urut 2, Husniah Talenrang – Darmawangsyah Muin ( Hati Damai), secara meyakinkan keduanya mengajak warga Gowa untuk mensukseskan pilkada dengan suasana hati yang damai,
sambil mengutip tiga pahlawan fenomenal Kerajaan Gowa masa lalu, yakni Sultan Hasanuddin, Syech Yusuf Al Makassari dan Karaeng Pattingalloang, paslon Hati Damai memastikan akan bekerja melanjutkan pembangunan di Gowa serta mengembalikan kejayaan Gowa masa lalu.
Di dua menit terakhir, Paslon Hati Damai mengakhiri closing statemetnya dengan sebuah pantun.
Pantun Hati Damai terdengar ciamik, tersusun afik dan mampu menyentil rivalnya di kubu nomor satu,
” pengalaman bukan segalanya menjadi sebuah kebenaran bahwa apabila diberi kesempatan akan membawa Gowa makin baik, apalagi tidak ada ruang untuk mengabdi karena paslon Hati Damai bukan caleg yang gagal, maka dengan hati damai kebangkitan Gowa akan terus berlanjut, ” begitu sebahagian syair pantun yang disampaikan Paslon Hati Damai.
Sedangkan kubu Paslon Nomor urut I, Amir Uskara – Irmawaty Haeruddin ( AuraMa) juga menutup penampilannya dengan cukup elegan, di mulai dengan ungkapan sangat terukur dari Amir Uskara akan kondisi Kabupaten Gowa yang hampir berada di nomor buncit akan kondisi pendapatan masyarakat Gowa berada di urutan 22 dari 24 Kabupaten di Sulsel,
” Kondisi masyarakat Gowa sekarang tidak baik baik saja, maka teliti dan gunakan akal jernih dalam memilih Pemimpin,” Urai Amir Uskara.
Kemudian dilanjutkan oleh Wakilnya Irmawaty Haeruddin yang dengan lugas membacakan visi misinya, Gowa Merdeka Digital, pembukaan area wisata baru mulai Danau Mawang, Bili Bili, Air terjun Pencong, Kanreapia dan menjadikan Malino sebagai kawasan khusus wisata Flory Fauna, Peningkatan pendidikan dan pelayanan masyarakat secara utuh, ” urai Irmawaty.
Di akhir waktu, Irmawaty juga membalas pantun rivalnya juga dengan pantun.
” Jalan jalan ke Pulau Bali
Nonton tarian kecak semalam suntuk, jangan lupa untuk kembali, Karena pendapatan masyarakat kita masih terpuruk”
Isi pantun ini sepertinya sentilan bagi kalangan pejabat Gowa yang baru pulang kunjungan dari Bali.
Usai keduanya melakukan closing Statement, paslon satu dan Paslon Dua kemudian bergerak bersama dan saling menyalami. Suasana keakraban sebagai rumpun besar keluarga Gowa terlihat dari rona wajah kedua Paslon.
Sisi lain dari acara debat tadi malam, pantauan Tajuk utama melihat, suasana di area nampak sejuk, dominan para penggerak utama pergerakan keduanya diketahui saling kenal.
Sebelum pilkada digelar jejak para tim sukses dari masing masing aktif di berbagai aktivitas, ” Pilihan boleh beda, namun persaudaraan adalah segalanya, ” Urai Muallim Bahar dan Suwandy Tahir yang terlihat asyik berbincang santai diluar ruang debat.
Comment