Tajukutama.com – Kehilangan tidur karena memikirkan anak orang lain? Mungkin terdengar aneh, tetapi itulah yang saya rasakan. Sosok H. Hasyim Gassing selalu menjadi panutan bagi kami. Beliau bukan hanya tokoh penting, tetapi juga orang tua bagi kami di Bontonompo. Alhamdulillah, dari kabar yang saya terima dari Mustakim Hasyim, salah satu putranya yang juga sahabat saya, kondisi beliau masih segar bugar.
H. Hasyim Gassing adalah sosok yang telah melewati fase kehidupan penuh makna. Dedikasi dan pengorbanan dirinya terhadap kemajuan pendidikan di Gowa, khususnya di Bontonompo, adalah potret nyata yang tak bisa dipungkiri. Dalam skala ilmu pengetahuan, wawasan, dan cakrawala berpikir yang beliau wariskan kepada kami semua, selalu mampu menanamkan sebuah pemahaman mendalam akan makna dari ilmu itu sendiri.
Bagi beliau, ilmu adalah ladang, taman bunga, benteng keraton, sekaligus cahaya. Pondasi inilah yang menjadi bagian dari langkah dan karya beliau kepada kami semua. Di hari ini, tepat pada perayaan Hari Guru, tentu menjadi momen bagi kita semua untuk kembali merenung dan sejenak menengok ke belakang, akan begitu hebat dan mulianya sosok guru bagi diri saya, Anda, kita, dan bangsa ini.
Profesi guru adalah lentera bagi langkah kita ke depan, menjadi aset dan omset dalam mengarungi perjalanan hidup. Maka, wajarlah kiranya di hari ini, kita semua melantunkan doa-doa terbaik bagi semua guru di Republik ini. Ulama (guru) laksana bintang-bintang di langit, selalu menawarkan kesejukan dan keindahan mata kita ketika malam menerpa. Menjadi petunjuk keselamatan bagi para penjelajah saat mengarungi samudera. Menjadi sahabat dan saudara ketika terpaan badai dan tsunami hendak menghapus semangat dan tekad kita.
Guru adalah bagian dari nafas kita semua. Selamat Hari Guru! Kemuliaan dan kejayaan abadi, Insya Allah, selalu dicurahkan untuk kita semua. Kita bangga dan akan selalu takzim untuk semua guru kita.

Comment