Proyek RDF Pangkep terbengkalai, Warga Padanglampe Berteriak

TajukUtama .Pangkep – Proyek Refuse-Derived Fuel (RDF) yang dibangun tahun 2023 yang lalu dan telah diresmikan dengan penuh seremoni oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lologau di Desa Padanglampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, menuai Sorotan dari warga sekitar karna sekarang keadaan nya sangat mengkhawatirkan serta ada dugaan pencemaran Lingkungan

Pembangunan Refuse-Derived Fuel ini bersumber dari Dua Anggaran yakni Dari Anggaran APBN Provinsi sulsel 15 Miliar dan APBD Pangkep 8 Miliar dan jumlah keseluruhan yang di kucurkan sekitar 23 Miliar

Salah satu warga mengatakan sejak sosialisasi awal dipadat pemukiman ini dijanjikan jika pengelolaan Sampah plastik secara modern , bebas bau dan membuka lapangan kerja itu hanya sekilas janji dan isapan jempol saja karna buktinya sampai hari ini tidak terealisasi

“Awalnya kami percaya karena katanya ini akan jadi tempat pengelolaan sampah modern, tapi sekarang malah jadi tempat pembuangan semua jenis sampah. Bau busuknya luar biasa menyiksa,” keluh salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Tak hanya soal bau, warga juga menyoroti buruknya manajemen sampah di lokasi RDF. Sampah disebut sudah meluber hingga keluar area pabrik, menandakan tempat tersebut telah melebihi kapasitas tampung.

“Padahal ini pak, sudah melebihi kapasitas. Sampah yang awalnya di dalam, sekarang sudah ditumpuk sampai ke luar pabrik, dan baunya sangat menyengat,” ujarnya.

Warga menilai proyek RDF ini tidak lebih dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berkedok pengelolaan modern. Mereka merasa dibohongi oleh janji manis pemerintah yang ternyata tidak sejalan dengan realitas di lapangan.

“Ini bukan pengelolaan, ini TPA. Kami tidak hanya terganggu kenyamanan, tapi juga khawatir dengan dampak kesehatannya. Kami butuh kejelasan dari pemerintah dan solusi nyata, bukan janji-janji lagi,” tegas warga.

ads
ads ads

Comment