Mahasiswa UNM Adakan Pelatihan Penguatan Literasi Guru dalam Pemberantasan Buta Aksara

TAJUKUTAMA, SUL-BAR – Tim MBKM ( Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Proyek Kemanusiaan Universitas Negeri Makassar, sukses menggelar pelatihan untuk guru-guru di SDN 011 Rappogading Kecamatan Campalagian Polewali mandar. Kamis,14/11/2024.

Pelatihan tersebut berfokus pada sekolah dasar dalam hal pemberantasan buta aksara yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

Acara ini berlangsung dan ini diikuti oleh kurang lebih 30 guru dari berbagai bidang studi. Selama pelatihan, para guru mendapatkan materi dan praktik langsung mengenai budaya literasi dan pemberantasan buta aksara

Munawir R, S. Pd, seorang kepala sekolah di SD Negeri 059 Kampung Lanu turut hadir sebagai narasumber dalam pelatihan ini. Ia menyampaikan materi mengenai Melestarikan budaya literasi di sekolah dasar dalam rangka pemberantasan buta aksara dan memberikan inspirasi kepada para guru untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan.

Kepala Sekolah SDN 011 Rappogading, Suharto S. Pd, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya pelatihan ini. “Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah kami,” ujarnya.

Tim mbkm proyek kemanusiaan berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia melalui berbagai program dan kegiatan. Diharapkan pelatihan ini dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di SDN 011 Rappogading.

Program kemanusiaan ini bertujuan untuk melestarikan budaya literasi yang pada akhirnya juga mampu memberantas kasus buta aksara. Untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut, tim mbkm proyek kemanusiaan telah bekerja keras selama kurang lebih empat bulan. Selama periode ini, mahasiswa tim proyek kemanusiaan ini mendapatkan dukungan penuh berupa bantuan biaya hidup Rp. 1.200.000 per bulannya dari Kementerian yang disalurkan melalui Tim MBKM Universitas Negeri Makassar. Hal ini memungkinkan tim untuk fokus sepenuhnya pada pelaksanaan program tanpa terkendala oleh masalah finansial.

ads

Comment