Tajuk Utama. Gowa — Pasca adanya aksi penrusakan baliho pasangan calon nomor urut satu, Amir Uskara – Irmawaty Haeruddin (AuraMa) yang dilakukan seorang warga di Kecamatan Bontomatannu, kubu AuraMa langsung bereaksi.
Amir Uskara calon bupati Gowa nomor urut satu sendiri melalui sebuah tayangan video beberapa jam usai video penrusakan baliho bergambar dirinya menghimbau ratusan ribu pendukungnya untuk tidak terpancing apalagi terprovokasi
Wakil Ketua DPP PPP ini menegaskan semua pihak bersatu mengecam aksi tidak beretika tersebut.
” kedua paslon saya yakin akan bersatu melawan aksi seperti itu dan saya sampaikan kepada seluruh simpul tim pemenangan paslon nomor urut satu untuk tidak terpancing dan membalas tindakan yang sama, ” tegas Amir Uskara.
Pihaknya memberikan kewenangan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk memprosesnya. ” area ini sudah masuk tindak pidana dan kita yakin sepenuhnya jajaran kepolisian akan bergerak menanganinya, ” kuncinya.
Pada tayangan video berdurasi 1.21 menit yang berisi ajakan tersebut, nampak Amir Uskara memgenakan pakaian putih dan celana hitam.
Selain pesan berisi ajakan kepada pendukung dan semua pihak di Gowa untuk mengedepankan persaudaraan dan bersikap santun walaupun berbeda, terlihat pada tangan sebelah kiri Amir Uskara terlihat sebuah benda hitam yang melingkar di jemarinya.
Daeng Rani salah satu warga Bontonompo mengaku bersyukur salah satu calon bupati Gowa senang dengan amalan dzikir,
” ketika arahan Pak Amir Uskara kami dengar dan lihat, sikap kami makin teguh mendukungnya karena sosoknya memang senang dengan amalan agama, tasbih elektronik di jemarinya adalah bukti” ungkap Haji Rani.
Ungkapan yang sama diungkapkan Daeng Nyampa, warga Bontomarannu, baginya aksi penrusakan baliho nyaris membuat para pendukung AuraMa bergerak,
” saat tayangan video kami terima, sikap kami hanya mendoakan agar pelaku memahami diri bahwa kita di Gowa adalah tun rumpun, saya senang video itu muncul dan melihat pak amir Uskara tetap berdzikir, ” ungkapnya.
Benda tersebut diketahui sering dipakai Amir Uskara saat berada di kediamannya di Cemara, baik ketika menerima tamu atau apabila dirinya sedang bersama keluarganya.
Oleh Puteri Ratu Daeng Ngiji, salah satu kerabat Amir Uskara diketahui bahwa benda hitam yang melingkar dijemarinya merupakan tasbih elektronik.
” Alhamdulillah, tasbih elektronik itu selalu dipakainya dalam area Cemara, kami semua yang sering bersamanya baik keluarga, sahabat dan orang lain akhirnya perlahan ikut dengan kebiasaannya, belajar berdzikir walaupun masih diterpa kesibukan.,” ujar Putri Ratu siang tadi.
Asniwaty Abbas sahabat puteri Ratu menambahkan, ” kebiasaan baik Pak Amir Uskara Alhamdulillah menular ke kami, selain perlahan belajar banyak berdzikir juga kami diajarkan untuk selalu menebar kebaikan kepada sesama, kalau belum, lakukan dengan senyum,” urainya.
Hal lain adalah Pak Amir Uskara bersama Isterinya selalu sampaikan bahwa rezeki itu sudah ditakdirkan, walalupun seluruh manusia hendak menhalaunya tapi kalau sudah ketentuan langit maka ketetapan Alloh Ta’ala pasti jadi, inilah bagian salah satu makna dari sajadah pengabdian, makanya kami di Pilkada Gowa menyikapinya dengan riang gembira, ” kunci Asniwaty Abbas.
Comment