Bincang Santai Bareng Darmawangsyah Muin

” Menanam Pohon Pinus Adalah Solusi Menangani Persoalan Emisi ”

Penulis : Yusrizal Kamaruddin ( Bang Yos)

Keasyikan setiap penghuni meja yang berkunjung ke kedai kopi ” Dottoro ” Senin (4/11) seketika buyar, dominan tetamu yang lagi asyik mengobrol bersama rekannya terlihat bersamaan berdiri.

Sebuah rombongan berjalan perlahan masuk ke kedai, saling bersalaman dan bertegur sapa pun terjadi, terdengar tawa lepas di antara mereka.

Jejeran kursi paling ujung jadi pilihannya, pisisinya tepat, menhadap langsung ke semua pengunjung kedai dan tak berselang lama pesanan puluhan cangkir kopi susu dengan racikan istimewa pun disajikan.

Darmawangsyah Muin, calon Wakil Bupati di Pilkada Gowa ini seperti biasa kembali hadir, kedai dottoro dikenal sebagai bagian interaksi dirinya bersama rekannya sebelum Sekretaris DPD Gerindra ini menjabat Wakil Ketua DPRD Sulsel, kedai Dottoro menjadi salah satu sarangnya untuk berbincang lepas.

Bersama Aspar Nangga salah satu wartawan senior Gowa, kami berdua pun mendekat, duduk tepat disamping kirinya, seketika bincang lepas pun berlangsung bersama pengunjung lainnya.

Materinya jelas, soal tensi dan kondisi Pilkada Gowa, baginya semuanya berjalan dinamis dan diyakininya potensi Hati Damai menang sudah terlihat ditinjau dari hampir semua aspek,

“Hitungan dasar saja kita sudah menang apalagi menbahas kalkulasi berikutnya, pokoknya kami bersama Bu Husniah Talenrang siap melanjutkan keberlanjutan pembangunan di Gowa, catat itu,” ungkapnya dengan mata yang berbinar.

Saya memilih untuk menanyakan konsep pelestarian lingkungan hidup di Gowa khususnya soal penanaman pohon pinus di sekitar kawasan Bili -Bili, diungkapkan saat debat awal dan sempat menjadi kontroversi di publik.

Darmawangsyah Muin seketika menarik nafas panjang, kedipan matanya terlihat bergerak cepat dua buah tangannya menari dengan indah, bergerak seirama dengan kecepatan intelegensinya sang pemangku Angrong Guru Taeng ini.

” Persoalan penyelamatan lingkungan hidup di Gowa memang menjadi salah satu sasaran program Hati Damai, ” begitu respek awalnya.

Saya memang menyodorkan program penanaman pohon pinus di seputaran Bili Bili, paparan kami jelas memiliki data, pohon pinus berdasarkan hasil riset cocok untuk kawasan di sekitar Kecamatan Parangloe, itu pertama.

Kedua adalah bagi warga yang kenal sejarah dan memiliki ingatan kuat, di Area Parangloe pohon pinus bisa tumbuh subur, ” urainya dengan penuh semangat.

Dirinya melanjutkan, penyajian idenya muaranya adalah adanya aksi nyata di lapangan bukan teoritis, ” targetnya jelas, bagi kami adalah apabila kami diberi amanah oleh masyarakat Gowa dan sinyal itu makin jelas maka kami akan mencanangkan penanaman bibit pohon pinus di area ini, setiap keluarga menanam dua bibit pohon pinus dan bagi pemerhati lingkungan hidup silahkan diteliti dampaknya ke depan, ” tambahnya.

Poin penting yang hendak disampaikan baginya adalah program ini merupakan solusi atau jawaban tepat untuk menyelesaikan persoalan dampak karbon atau emisi yang menjadi ancaman besar terhadap keseimbangan global, ” urainya.

Dirinya pun menjawab dengan sentilan, ” Indonesia termasuk Gowa adalah tanah yang subur, pohon kurma saja bisa tumbuh apalagi pohon pinus, ” Program Hati Damai itu jelas terukur, tepat sasaran, sesuai harapan masyarakat dan rasional, ” kuncinya.

Baginya, program Penanaman pinus adalah bagian dari solusi tepat penyelamatan persoalan emisi, ” tutup Pak DM.

Bincang lepas mereka berlanjut, bersama Aspar Nangga memilih kembali kemeja awal ngobrol santai dengan rekan jurnalis lainnya. Tak berselang lama kami pun mengemas beberapa barang melangkah menuju meja Pak Ochang dan berucap camidu, petang mewarnai langit Somba Opu.

ads

Comment