Tajuk Utama. Bantaeng — Jati diri sebuah bangsa lahir dari jejak pengorbanan dan karya para pendiri bangsa, aksioma ini juga berlaku bagi sebuah daerah, eksistensinya akan terus hadir dan bersemi karena hasil pengabdian tulus para leluhur, buah fikir, kerja dan torehan prestasi mereka telah melahirkan peradaban, dan ini adalah warisan abadi bagi semua pihak.
Makna hakekat ini nampaknya sangat difahami oleh seorang Ilham Azikin Sultan. Jejak kariernya di ranah publik baik sebagai seorang mantan aktivis kampus, organisator dan birokrat sejati membawa dirinya pada sebuah kesadaran akan pentingnya sebuah pondasi apabila ingin bergelut dan mengabdi di ranah Pemerintahan.
Salah satu pondasi utama yang wajib dipahami adalah memegang teguh warisan para leluhur akan filosofi kehidupan itu sendiri.
Ilham Azikin bersama calon Wakilnya Nurkanita Kahfi menyadari lestarinya warisan para leluhur akan sebuah tekad dan prinsip dalam sebuah pemgabdian adalah entitas Bantaeng itu sendiri sebagai kabupaten yang memiliki sejarah panjang dan besar.
Dasar ini kemudian menjadi sebuah closing statement ( Pernyataan Akhir) Paslon Ilham – Nurkanita di acara debat kemarin.
Sosok Ilham Azikin dengan gestur penuh semangat ditambah intonasi pernyataan yang meyakinkan memberi sebuah ungkapan penuh makna di ruang debat
” Rua Antu Gau’na Lambusuka, paramulanna : Punna nirangnuang anre nappakasiri, makaruayya : iapa ni kana baji, punna na kabajikan paranna tau ”
Artinya : Kami tegaskan akan terus memegang teguh pesan bijak Bantaeng, dimulai dari apabila diberi amanah akan tunaikan dengan kesungguhan dan pantang untuk ingkari, kedua adalah hakekat kebaikan itu sesungguhnya apabila kinerja kita dapat dirasakan langsung oleh semua kalangan ( rakyat).
Ungkapan lantang Ilham Azikin diimbangi oleh gerak tubuh Kanita yang mampu mengartikan ungkapan bijak Bantaeng dengan gerakannya, potret ini menguatkan persepsi publik akan kapasitas keduanya unggul atas pesaingnya di Pilkada Bantaeng.
Saharuddin, salah seorang warga Bantaeng menyatakan closing statement Paslon Ilham – Kanita merupakan bukti kemampuan keduanya jauh diatas saingannya, ” Adu gagasan, langkah teknis penanganan di lapangan dan sikap kematangan dalam memandang sebuah tangangan, paslon Ilham – Kanita tepat memimpin Bantaeng, ” Ungkap Saharuddin Senin (28/10).
Muhammad Ridwan, warga Kota Bantaeng menilai hasil debat sangat jelas, ” kami bangga, paslon Ilham – Kanita bertekad akan teruae menjaga pesan bijak leluhur Bantaeng, artinya paslon nomor dua adalah jawaban dari harapan masyarakat Bantaeng untuk makin sejahtera, ” Kuncinya.
Respon Kedua warga Bantaeng ini terkait akan hasil debat awal kemarin yang digelar di Makassar.
Comment