Tajuk Utama. Bantaeng — Kolaborasi dan koneksi, adalah dua esensi yang mesti dimiliki menuju Kabupaten yang sejahtera lahir batin, Pemerintah daerah wajib memiliki jejaring kuat di semua tingkatan baik di level Propinsi dan Pemerintah Pusat. Apabila keduanya mampu dilakukannya maka laju pembangunan akan bergerak cepat. Poin ini dengan lugas diungkapkan Muhammad Asri Bakri, Ketua PKB Kabupaten Bantaeng.
Muhammad Asri Bakri menambahkan Kebijakan arah Pembangunan Nasional kini berada di tangan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
” Baik jejaring Partai maupun jejaring kekerabatan, Pak Ilham Azikin memiliki rumus dan kunci membawa Bantaeng makin maju, hal yang sama juga dimiliki oleh Nurkanita M Kahfi, Paslon Ilham – Kanita secara otentik mempunyai jaringan di Jakarta, keduanya memiliki koneksi langsung dengan DPR RI dan bagian dari Pemerintahan Pusat hari ini, Paslon Ilham – Kanita sudah memiliki jalur jelas membawa Bantaeng makin sejahtera, ” Urai Ketua PKB Bantaeng saat berkampanye di Tangnga-Tangnga Kecamatan Bissapu, Sabtu malam (19/10).
Dirinya mengajak potensi besar ini adalah kesempatan besar bagi seluruh warga Bantaeng membawa Butta Toa makin bersinar,” Kedua Orang Tua Paslon IAKAN dan orang tua kita semua adalah Tokoh Nasional yang menjadi bagian dari membuat kebijakan Nasional, Pak Azikin Sultan dan Pak Ashabul Kahfi merupakan putera Bantaeng yang pasti akan berjuang membawa kebaikan bagi Sulsel khususnya Rakyat Bantaeng,” Urainya bersemangat.
Sehingga dirinya mengajak seluruh masyarakat Bantaeng untuk bersama melanjutkan Pembangunan di Bantaeng,” Kita bertekad untuk bergerak bersama memenangkan Paslon nomor urut 2, Ilham – Kanita di Pilkada Bantaeng, kesempatan besar ini tidak boleh disia siakan, Ilham – Kanita menang, jelas Bantaeng makin maju, makin sejahtera,”Tegasnya.
Asri mengaku yakin, jika jalan dan jembatan yang rusak di kampung Tangnga-Tangnga ini bisa selesai jika Ilham Azikin dan Kanita M Kahfi terpilih. Dia menyebut, jalan dan jembatan di kampung itu adalah aset pemerintah pusat. Jika jembatan dan jalan itu ingin diperbaiki, maka harus ada intervensi dari pemerintah pusat.
“Siapa yang bisa melakukan lobi untuk perbaikan jalan dan jembatan itu? hanya pasangan Ilham-Kanita yang bisa. Yang lain itu cuma hoaks. Kalau ada di luar sana yang mengaku bisa memperbaiki itum, itu bohong,” kata dia.
Calon Bupati Bantaeng nomor urut dua, DR Ilham Azikin mengaku, jalan dan jembatan di kampung itu memang adalah aset dari pemerintah pusat. Saat dia masih menjabat, Balai Besar Jalan dan Jembatan ingin mengalihkan aset itu ke pemerintah Kabupaten.
“Saya tidak lakukan, karena waktu itu jalan dan jembatan ini masih rusak. Belum selesai dikerjakan. Saya tidak mungkin menerima pelimpahan aset kalau pekerjaannya belum selesai. Kalau saya lakukan itu, bisa jadi temuan dan indikasi korupsi,” kata dia.
Meski demikian, dia akan tetap memperjuangkan agar jalan dan jembatan itu tetap diperbaiki. “Kalau memang ini kebutuhan masyarakat, kasi kesempatan Ilham Azikin untuk menyelesaikan jalan dan jembatan yang ada di sini. Kasi Ilham Azikin kesempatan untuk Bantaeng tuntas aspal,” Jelasnya.
Ilham Azikin mengaku, pada 2019 lalu pernah mengusulkan tanggul pemecah ombak di Bantaeng. Dia menyebut, usulan itu sudah diterima, tetapi terkendala Covid-19. Usulan itu kembali akan segera dijalankan dengan pagu anggaran 2023 lalu.
“Tahun 2023 sebelum saya meletakkan jabatan usulan tanggul pemecah ombak sudah diterima oleh pemerintah pusat. Itu berkat perjuangan dari pak Ashabul Kahfi. Orang tua dari ibu Kanita. Semoga tidak ada halangan, tahun ini sudah ada pemecah ombak yang akan dibangun untuk warga pesisir kita,” kuncinya.
Calon wakil Bupati Bantaeng, Nurkanita M Kahfi mengatakan, orang tua mereka memang telah memberikan atensi besar terhadap Kabupaten Bantaeng. Meski demikian, Kanita tetap memberikan rasa hormat kepada semua pemimpin yang ada di Bantaeng.
“Pak Ashabul Kahfi dan Pak Azikin Solthan memang adalah orang tua biologis saya dan pak Ilham. Mereka telah memperjuangkan banyak hal untuk orang Bantaeng. Meski demikian, saya dan Pak Ilham Azikin, tetap memberikan hormat kepada para pemimpin kita sebelumnya,” urai Kanita.
Comment