Tajuk utama. Maros — Hari kedua kegiatan workshop dana padanan 2024, Transfer Teknologi Produksi Benih Ikan Nila unggul menggunakan Inovasi Marka Molekuler Dan Formulasi Pakan Mandiri Bersuplemem untuk mendukung program Smart Fisheries Village di Aula Fuad Cholik BRPBAPPP Maros, 2 Sepetember 2024.
Khususnya hari ini pemateri yakni Prof Alimuddin membahas Selective breeding dan sex reversal untuk mendukung smart Fisheries village ikan Nila di sulsel dan peng indukan terhadap Ikan Nila
Dalam kesempatannya Prof Alimuddin menjelaskan Sex reversal merupakan cara pembalikan arah perkembangan kelamin ikan yang seharusnya berkelamin betina diarahkan perkembangan gonadnya menjadi jantan atau sebaliknya. Teknik ini dilakukan pada saat belum terdiferensiasinya gonad (kelamin) ikan secara jelas antara jantan dan betina pada waktu menetas. Sex reversal merubah fenotip ikan tetapi tidak merubah genotipnya
” Penerapan sex reversal dapat menghasilkan populasi monosex (kelamin tunggal). Kegiatan budidaya secara monosex (monoculture) akan bermanfaat dalam mempercepat pertumbuhan ikan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan tingkat pertumbuhan antara ikan berjenis jantan dengan betina.”
Disinggung mengenai peng indukan yang baik dibandingkan dengan Jawa dan Sulsel Prof Alimuddin mengatakan ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh pembudidaya Ikan nila Sulsel antaranya Seleksi individu dan Family ikan nila
” Untuk mendapatkan pengindukan yang baik para pembudidaya ikan nila Sulsel harus menerapkan Seleksi individu adalah Metode seleksi yang dilakukan secara acak sedangkan Seleksi famili adalah Metode selektif breeding yang dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu seleksi antar famili dan seleksi dalam famili. ” Terangnya
Seleksi individu dan seleksi famili dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas genetik ikan nila, seperti ketahanan terhadap penyakit dan kondisi lingkungan. Peningkatan kualitas genetik dapat dilihat dari peningkatan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan.
Comment