Tajuk Utama MAKASSAR- Tudingan keterlibatan Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, dalam insiden kerusuhan di acara debat calon Ketua HIPMI Sulsel terus menuai reaksi, Selasa (10/09/24).
Aliansi organisasi masyarakat (Ormas) dan mahasiswa Sulawesi Selatan bersatu mendesak agar kepolisian segera mengusut tuntas pelaku di balik penyebaran flyer yang dinilai sebagai fitnah terhadap Kapolda.
Aliansi ini terdiri dari berbagai elemen, seperti LBH FKPPI Sulsel, IKAPPI Sulsel, LBH Bakti Panglima Keadilan, DPP-KAMI (Kesatuan Aktivis Mahasiswa Indonesia), LAM Sulsel (Laskar Aktivis Mahasiswa Sulawesi Selatan), serta GPMPK (Gerakan Pemuda Mahasiswa Peduli Kerakyatan). Mereka mengecam keras upaya penyebaran informasi palsu yang mengaitkan Kapolda dengan aksi penyerangan dalam Musda HIPMI Sulsel.
Ketua LBH FKPPI Sulsel, Atho Bachtiar, dalam pernyataannya melalui WhatsApp menyebut tuduhan tersebut sebagai tindakan yang sangat tidak berdasar.
“Bapak Kapolda difitnah. Apa manfaatnya beliau mencampuri urusan Musda HIPMI Sulsel, apalagi soal petasan? Ini adalah murni fitnah dan jelas merupakan tindak pidana,” tegas Atho.
Atho meminta pihak kepolisian bergerak cepat mengungkap dalang di balik penyebaran flyer tersebut. Menurutnya, ini bukan hanya soal kehormatan Kapolda sebagai pejabat, tetapi juga soal penegakan hukum yang harus ditegakkan untuk melindungi hak setiap warga negara, termasuk Kapolda.
“Kapolda juga memiliki hak hukum yang wajib dilindungi jika dilanggar,” ujar mantan Wakil Ketua KNPI Sulsel tersebut.
Senada dengan itu, Muh. Arifin Amin, Presidium DPW IKAPPI Sulsel, menyatakan bahwa tudingan terhadap Kapolda adalah fitnah yang sangat tidak masuk akal.
“Sejak menjabat, Kapolda Andi Rian dikenal berhasil menjaga kondusivitas keamanan di Sulsel. Beliau sering turun langsung dan berdialog dengan berbagai elemen masyarakat,” kata Arifin.
Ia juga menambahkan, salah satu buktinya adalah suksesnya pengamanan Pilpres dan Pileg Februari 2024 yang berjalan damai.
“Kapolda bahkan mengajak kami, para pedagang pasar di Sulsel, berdiskusi tentang bagaimana menciptakan suasana yang aman dan damai di lingkungan pasar. Kami, dari IKAPPI, siap mendukung langkah beliau,” lanjut Arifin, yang akrab disapa Ipink.
Sebagai informasi, flyer yang beredar di dunia maya tersebut menuduh Kapolda Sulsel membekingi geng motor dan memerintahkan seseorang bernama Hermasyah untuk menyerang anak seorang menteri asal Sulsel. Tudingan ini segera dibantah oleh banyak pihak dan dipandang sebagai upaya fitnah yang harus segera diusut tuntas. (Ap)
Comment