Kapolsek Mamajang Kompol Sulkarnain Ajak Pengunjuk Rasa “Sibawaki” Ciptakan Kamtibmas

ads

Tajukutama, Makassar- Kepolisian Sektor (Polsek) Mamajang Polrestabes Makassar melaksanakan giat pengamanan aksi unjuk rasa sekelompok pemuda yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Revolusi Demokratik yang berlangsung di simpan tiga Jalan Lanto Daeng Pasewang dan Jalan Anuang, Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Rabu (20/09/2023).

Dalam pantauan awak media ini, personel Polsek Mamajang yang dipimpin oleh Kapolsek Kompol Sulkarnain, SKM, M.ADM, SDA tengah bersiaga dan mengawasi jalannya unjuk rasa sehingga berjalan aman tanpa ada gangguan Kamtibmas selama aksi berlangsung yang dilakukan oleh pemuda Gerakan Revolusi Demokratik dalam menyampaikan aspirasi dan tuntutan terhadap pimpinan perusahaan PT. Jati Perkasa Mandiri.

ads

“Saat ini beberapa personel Polsek Mamajang turun bersama-sama ke jalan, bersiaga di sekitar lokasi guna mengawasi jalannya aksi unjuk rasa serta memastikan kegiatan tersebut berlangsung tanpa ada gangguan keamanan dan ketertiban,” ujar Kompol Sulkarnain.

Lanjut, ini merupakan komitmen kami dalam memastikan keamanan serta ketertiban selama kegiatan unjuk rasa berlangsung. Olehnya itu, kami mendukung hak setiap warga dalam menyampaikan aspirasinya dengan mengajak “Sibawaki” bersama kita selalu menciptakan situasi yang damai dan tertib,” pungkasnya.

Sementara Jenderal lapangan Gerakan Revolusi Demokratik Jimmy dalam penyampaian orasi ilmiahnya mengatakan, unjuk rasa yang dilaksanakan pada hari ini merupakan aksi untuk meminta Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dadi untuk memfasilitasi dan segera menyelesaikan persoalan yang ada di PT. Jati Perkasa Mandiri.

“Kenapa demikian, teman-teman Gerakan Revolusi Demokratik melakukan aksi di depan RSUD Dadi Makassar, ini karena memang ada pimpinan perusahaan PT. Jati Perkasa Mandiri itu bekerja di RSUD tersebut yang dimana sudah beberapa kali kami berupaya untuk menyelesaikan persoalan ini namun pemilik dari perusahaan tersebut tidak bisa menyelesaikan persoalan itu,” ujar Jimmy.

Ia menambahkan, secara regulasi kita paham bahwa rumah sakit merupakan objek yang vital namun di satu sisi ada sebanyak 69 karyawan PT. Jati Perkasa Mandiri yang kemudian di terlantarkan oleh saudara Dr. Fani Wijaya yang bekerja di RSUD Dadi.

“Kami memang sudah menduduki perusahaan PT. Jati Perkasa Mandiri kurang lebih 2 bulan, bukan hanya teman-teman Gerakan Revolusi Demokratik bahkan 69 karyawan perusahaan tersebut juga ikut dan terlibat menduduki PT. Jati Perkasa Mandiri dan selama kami menduduki perusahaan itu, namun hingga saat ini tidak ada etikad baik dari pimpinan perusahaan.

“Pertama ada upaya dari Kepala Desa setempat untuk mempertemukan pihak perusahaan dan 69 karyawan dari PT. Jati Perkasa Mandiri, namun pemanggilan dan upaya itu kemudian tidak di indahkan oleh pimpinan PT. Jati Perkasa Mandiri bahkan kami juga sudah berupaya melakukan aksi di Kantor Bupati Maros, Disnaker dan sementara proses berjalan di Kantor Disnaker,” urai Jenderal Lapangan Jimmy.

Adapun tuntutan aksi kali ini meminta Direktur RSUD Dadi untuk menekan saudara Fani Wijaya yang merupakan salah satu karyawan RS Dadi untuk segera menyelesaikan persoalan yang ada di perusahaan PT. Jaya Perkasa Mandiri,” tutupnya.(*Rz)

ads ads ads

Comment